Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Nasirun Raih Penghargaan Setelah 23 Tahun Pengabdian

Setelah 23 Tahun Mengabdi di Daerah Khusus, Akhirnya Nasirun Terima Penghargaan


Setelah 23 Tahun Pengabdian Akhirnya Nasirun Mendapat Penghargaan
Pict by: Pixabay





Nasirun keluar sebagai juara pertama kategori kepala sekolah jenjang sekolah menengah pertama (SMP) daerah khusus berdedikasi tahun 2016 setelah sejak tahun 1993 mengabdi menjadi guru di Provinsi Papua Barat. Sampai sekarang ini Nasirun masih menjabat sebagai Kepala Sekolah SMP N 17 Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat. Sekolah yang telah mendapat akreditasi A ini berjarak sekitar 160 Km dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong yang terletak di kota, atau sekira perjalanan selama 12 jam melalui jalur laut. Murid-murid Nasirun berasal dari tujuh desa di sekitar lokasi sekolah tersebut.

Berbagai pengalaman unik dan menarik pernah dirasakan Nasirun selama menjadi guru di daerah khusus yang termasuk daerah 3T itu (tertinggal, terdepan, dan terluar). Antara lain ketika akan mengikuti ujian nasional (UN) tahun 2011, murid-muridnya diharuskan mengumpulkan foto untuk ditempel di kartu UN. Namun ada satu siswa yang tidak masuk dan tidak mengumpulkan foto. Setelah ditunggu selama tiga hari, siswa itu tidak juga masuk sekolah. Kemudian Nasirun datang ke rumahnya dan bertanya alasan muridnya itu tidak masuk sekolah dan mengumpulkan foto, padahal sudah mendekati waktu pelaksanaan UN. Siswa itu mengungkapkan bahwa dia tidak punya uang untuk foto.

“Di sana, untuk mengumpulkan foto setidaknya siswa harus mengeluarkan uang sebesar Rp 20.000 dan untuk transport sekitar Rp 300.000,” ujar Nasirun.  Lantas ia memutuskan untuk memfasilitasi anak didiknya itu agar bisa mengumpulkan foto dan bisa menempuh UN.

Nasirun menjadi satu-satunya Kepala Sekolah SMP Berdedikasi di Kecamatannya, Salawati Selatan. Ia kemudian maju ke seleksi di tingkat kabupaten. Berhasil di tingkat kabupaten, pria yang sudah delapan tahun menjabat sebagai kepala sekolah itu melaju ke tingkat provinsi dan berhadapan dengan tujuh orang lainnya. Ia pun berhasil mewakili Provinsi Papua Barat melaju ke pemilihan Guru Berprestasi dan Berdedikasi di Tingkat Nasional Tahun 2016. Setelah menyisihkan 17 orang di tahap final di Jakarta, Nasirun akhirnya berhasil menjadi juara 1 Kepala Sekolah SMP Daerah Khusus Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2016.

“Saya tentu merasa bangga. Ini merupakan kejutan bagi saya. Dan semoga ini bisa menjadi motivasi bagi saya untuk terus melakukan yang lebih baik,” ujar pria kelahiran Karangnangka, Purwokerto, 7 Juli 1968 silam itu. Ayah Nasirun merupakan orang Purwokerto, Jawa Tengah, yang menjadi veteran di Papua, sehingga Nasirun sudah sejak kecil tinggal dan bersekolah di Papua.

Selama menjadi kepala sekolah, Nasirun menempati rumah dinas yang berjarak 2 Km dari sekolah. Banyak harapan yang disampaikan kepala sekolah yang diangkat pada tahun 2008 itu. Ia berharap agar akses transportasi, komunikasi, informasi, dan listrik lebih bagus dari sebelumnya, apalagi setelah dirinya dinobatkan sebagai Kepala Sekolah SMP Daerah Khusus Berdedikasi Tingkat Nasional tahun 2016.

“Karena mereka (siswa di Kabupaten Sorong) sebenarnya mempunyai potensi yang luar biasa. Dan semoga ke depan aksesnya bisa lebih baik agar kualitas sekolah kami bisa sama dengan sekolah-sekolah yang ada di kota,” pungkas Nasirun.




Posting Komentar untuk "Nasirun Raih Penghargaan Setelah 23 Tahun Pengabdian"