Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memprihatinkan, Budaya Baca dan Literasi Kita yang Tertinggal Empat Tahun Dari Negara Maju

Literasi atau kemampuan menangkap dan mengolah informasi saat proses membaca dan menulis pada masyarakat Indonesia ternyata masihlah rendah. Budaya baca pun juga ternyata kita masih mempunyai tingkatan yang rendah.

Kedua hal tersebut, yaitu literasi dan budaya baca pada masyarakat Indonesia relatif tertinggal dengan negara maju sekitar empat tahun. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendi pada saat kegiatan Uji Publik RUU Tentang Sistem Perbukuan di Universitas Muhammadiyah, Malang, Rabu (22-3-2017).

Lebih lanjut, Mendikbud menjelaskan bahwa dalam hal budaya baca dan literasi, misalnya, anak di negara maju yang duduk di kelas VIII ternyata mempunyai tingkat yang setara dengan anak dari Indonesia yang duduk di kelas XII. Hal ini tentu saja memprihatinkan kita semua.

Sebagai langkah untuk mengurangi gap atau jenjang dari negara maju tersebut, maka ada beberapa hal yang perlu diinvestigasi mengapa dapat terjadi demikian. Hal yang paling mendasar, menurut Mendikbud, adalah karena adanya disparitas atau ketimpangan pendidikan yang terjadi di negeri kita. Yang menjadi fokus kemudian adalah prioritas pembangunan dengan mengedepankan konsep 3T, yaitu terluar, terdepan, dan tertinggal. Konsep 3T itu kemudian diiiringi dengan gerakan memaca, membangun perpustakaan di daerah pinggiran, kegiatan pembagian buku, dan sebagainya.

Permasalahan yang cukup serius ini memang memerlukan penyelesaian yang sistematis dan terukur pula. Dalam hal ini, langkah Kemdikbud layak menuai pujian.

Sumber: Kemdikbud RI.

Posting Komentar untuk "Memprihatinkan, Budaya Baca dan Literasi Kita yang Tertinggal Empat Tahun Dari Negara Maju"