Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Model, Media, dan Proses Pembelajaran Prakarya SMP-MTs Kurikulum 2013

Model, Media, dan Proses Pembelajaran Mapel Prakarya SMP-MTs Kurikulum 2013 Kelas 7,8,9

Model, Media, dan Proses Pembelajaran Mapel Prakarya SMP-MTs Kurikulum 2013 Revisi 2017 Kelas 7,8,9

Arah pembelajaran Prakarya di SMP/MTs lebih kepada memfasilitasi siswa mengembangkan diri dengan kecakapan hidup (education for life) dan diarahkan pada pembentukkan karakter kewirausahaan dengan mengembangkan sikap, pengetahuan dan penumbuhan nilai-nilai kewirausahaan. Pembentukan nilai-nilai karakter kewirausahaan ini dimulai dari penyelarasan antara kemampuan dan kesukaan dengan minat dan motif berwirausaha dengan tujuan melatih koordinasi otak dengan keterampilan teknis. Selain itu, pengembangan keterampilan diarahkan kepada teknologi tepat guna dengan mengganti bahan, bentuk serta keteknikan kepada pemenuhan prakarya family/home skill dan life skill dengan berbasis pada potensi/konteks lokal (kearifan lokal) setempat.


Model Pembelajaran

Dalam memilih model pembelajaran untuk mata pelajaran Prakarya, guru hendaknya mempertimbangkan hal-hal berikut ini.
1. Kesesuaian dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar
2. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
3. Materi/konten pembelajaran
4. Karakteristik peserta didik (tingkat kematangan, perbedaan individu)
5. Ketersediaan sarana dan prasarana (media, alat dan sumber belajar)
6. Kemampuan guru dalam sistem pengelolaan dan pengaturan lingkungan belajar.

Sebagai contoh, kalau proses pembelajaran ditekankan pada pengenalan dan pemahaman sangat awal, model pembelajaran berbasis penemuan/penelitian (discovery learning) lebih tepat diambil. Ketika pembelajaran dimaksudkan untuk mengenali suatu masalah secara khusus, pilihan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) lebih ditekankan. Apabila tujuan pembelajarannya adalah agar peserta didik mencapai kapasitas penguasaan pengetahuan dalam praktik secara umum, kombinasi ketiga model diperlukan. Proses pembelajaran sebagai proses penanaman sikap spiritual dan sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect teaching) dan langsung (direct teaching). Secara tidak langsung melalui keteladanan dan budaya sekolah, secara langsung melalui pembiasaan, kedisiplinan pengerjaan tugas, diskusi, dan kerja sama kelompok.

Model-model pembelajaran tersebut umumnya akan menghasilkan bermacam- macam lembar kerja yang merupakan hasil bukti belajar (Evidence Based Practice) yang dapat digunakan sebagai bahan penilaian hasil belajar peserta didik. Guru sebagai pendidik dan fasilitator hendaknya mengasah kreativitasnya dalam menggunakan suatu model pembelajaran dan mempersiapkan secara matang sehingga pembelajaran aktif dengan pendekatan saintifik dapat berjalan dengan baik.

Media dan Sumber Pembelajaran

Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar-mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar dikenal dengan media pembelajaran. Proses belajar- mengajar adalah sebuah proses komunikasi antara siswa, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media. Keberhasilan menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran adalah membantu meningkatkan hasil belajar yang bergantung pada (1) isi pesan, (2) cara menjelaskan pesan, dan (3) karakteristik penerima pesan. Dengan demikian, dalam memilih dan menggunakan media, perlu diperhatikan ketiga faktor tersebut. Apabila ketiga faktor tersebut mampu disampaikan dalam media pembelajaran, tentunya akan memberikan hasil yang maksimal.

Sumber belajar adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Dengan demikian, sumber belajar adalah segala sesuatu yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan, baik secara tersendiri maupun terkombinasikan. Sebagai contoh sumber lingkungan yaitu situasi/ suasana sekitar dimana pesan disampaikan (lingkungan sosial, alam, dan budaya). Contoh: pasar, pusat kerajinan, tempat kuliner, bengkel, dll.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi media belajar dan sumber belajar adalah membangun pemahaman dari pengalaman belajar secara langsung dengan mengaktifkan banyak indra manusia sehingga lebih mudah dipahami siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Dale yang membuat piramida pembelajaran dan membagi dua bagian yaitu, pembelajaran aktif dan pembelajaran pasif. Hubungan antara media dan pembelajaran dapat dilihat pada kedua piramida di bawah ini

Media dan sumber belajar pada mata pelajaran Prakarya memiliki peranan penting agar tercapai penguasaan kompetensi dasar dalam penguasaan pengetahuan yang berorientasi praktik untuk pengembangan keterampilan dan menumbuhkan sikap religius dan etika sosial. Pemilihan media dan sumber belajar harus disesuaikan dengan desain pembelajaran dan model pembelajaran serta kaitannya dengan materi-materi pokok sebagaimana terdapat dalam silabus. Guru perlu menganalisis media apa yang cocok untuk melaksanakan proses pembelajaran tersebut. Pemilihan terhadap media perlu dianalisis terlebih dahulu sebelum menentukan pilihan jenis medianya.
Pemanfaatan media dan sumber belajar terkait dengan rancangan pembelajaran, khususnya pertimbangan antara metode, model pembelajaran serta materi pelajaran yang semuanya diikat oleh tujuan pembelajaran. Secara garis besar, dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. By Design, media dan sumber belajar yang direncanakan dan dikembangkan sesuai dengan desain dan tujuan pembelajaran sehingga dapat membantu kemudahan dalam proses pembelajaran. Contoh:
• Belajar di perpustakaan yang sudah dirancang sebelumnya di dalam pembelajaran; sebagian Kompetensi Dasar dalam silabus bisa dijelaskan dan dihubungkan dengan beberapa buku atau arsip yang lain.
• Belajar di dunia industri, dunia usaha atau pertokoan untuk melihat dan mengamati hasil/produk kerajinan, rekayasa, budi daya maupun pengolahan.
• Belajar di lapangan atau lahan pertanian, melalui proposal belajar field study.

2. By Utilization, media dan sumber belajar yang tidak secara khusus didesain untuk keperluan pembelajaran, tetapi dapat ditemukan, diterapkan dan digunakan untuk keperluan belajar. Jenis ini digunakan secara langsung atau improvisasi oleh guru. Secara garis besar, isi sumber ini berupa hal-hal berikut.
• Pasar kerajinan, tanaman, permainan anak, kue atau toko makanan. Guru mengajak siswa tanpa direncakanan awalnya, tetapi kemudian dikembangkan karena terdapat hubungan materi dengan objek/media atau sumber belajar.
• Peristiwa pameran: kerajinan, rekayasa, tanaman, unggas atau sejenisnya, makanan hasil olahan dan pengeringan dapat dijadikan media dan sumber belajar.
• Dami atau pracetak karya rekayasa, kerajinan atau sejenisnya dapat difungsikan untuk media dan sumber belajar.
• Dapat juga media dan sumber belajar muncul ketika melaksanakan metode karya wisata mengunjungi lokasi industri, atau dunia usaha. Guru memberi contoh sekaligus berfungsi sebagai media dan sumber belajar.

Media dan sumber belajar sebagai aspek usaha yang dapat mendukung proses belajar, hendaknya direncanakan sebelumnya, didesain dan dipilih maupun dikombinasikan sehingga menjadi suatu sistem instruksional yang lengkap dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang optimal. Di samping itu, pada mata pelajaran Prakarya, ada media dan sumber belajar yang juga dapat berfungsi sebagai alat praktek, atau sebagai sarana yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran. Misalnya: daerah yang menjadi sasaran dalam kaitan pemberdayaan masyarakat, ilustrasi gambar, diagram, dan sebagainya dengan lebih banyak memanfaatkan sarana teknologi komunikasi dan informasi, seperti teknologi visual jika di dalam kelas, atau media massa, media elektronik, teknologi informasi ketika praktek lapangan.

Dalam menentukan media dan sumber belajar yang akan dipergunakan, guru diharuskan memilih sesuai kebutuhan. Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam memilih media dan sumber belajar antara lain;
1. menganalisis materi pembelajaran yang akan dibelajarkan;
2. menganalisis strategi, pendekatan, dan metode yang akan digunakan;
3. menganalisis kesiapan faktor pendukung pembelajaran;
4. menganalisis alokasi waktu yang tersedia;
5. menganalisis efektivitas media dalam menyampaikan pesan belajar;
6. membuat media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan dibelajarkan dan mampu merangsang minat peserta didik untuk terampil bertanya; dan
7. media dan sumber belajar yang dipilih hendaknya lebih bersifat konkret atau dapat menunjukkan misi pembelajaran yang akan dilaksanakan

Dalam pemilihan dan penggunaan media dan sumber belajar, hendaknya semaksimal mungkin guru mempertimbangkan perkembangan dan kemajuan tekonologi informasi dan komunikasi untuk menunjang proses pembelajaran. Dalam hal ini, memilih media dan sumber belajar yang akan digunakan, dimungkinkan guru melakukan observasi dan menentukan jenis media dan sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa, sekolah dan lingkungan masyarakat sekitar. Dari uraian tersebut, terlihat bahwa buku teks pelajar bukan merupakan sumber pembelajaran satu-satunya, tetapi merupakan sumber pembelajaran utama untuk mencapai Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti.

Demikian tulisan Model, Media, dan Proses Pembelajaran Mapel Prakarya SMP-MTs Kurikulum 2013 Revisi 2017 Kelas 7,8,9. Semoga bermanfaat dan salam sukses selalu!

Posting Komentar untuk "Model, Media, dan Proses Pembelajaran Prakarya SMP-MTs Kurikulum 2013"