ATP Informatika SMP Kelas VIII: Panduan Lengkap Berdasarkan Kurikulum Merdeka

Ilustrasi ATP Informatika SMP Kelas VIII

Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) menjadi fondasi penting dalam merancang pembelajaran yang berdiferensiasi, kontekstual, dan berpusat pada peserta didik. Artikel ini menyajikan penjelasan lengkap mengenai ATP untuk mata pelajaran Informatika Kelas VIII SMP/MTs berdasarkan Panduan Guru Informatika Kelas VIII Edisi Revisi terbitan Kemendikbudristek tahun 2024.

Apa Itu Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)?

ATP adalah urutan tujuan pembelajaran yang disusun secara sistematis dan logis dalam satu fase (misalnya Fase D untuk jenjang SMP). ATP membantu guru merancang kegiatan belajar yang berkesinambungan dan mencapai Capaian Pembelajaran (CP) akhir fase.

Untuk Informatika Kelas VIII (Fase D), ATP dirancang berdasarkan dua capaian utama:

Penguasaan konsep dan keterampilan berpikir komputasional serta analisis data.
Pemahaman literasi digital, etika bermedia, dan pemanfaatan perangkat digital secara bijak.

Struktur ATP Informatika Kelas VIII

Berdasarkan dokumen Panduan Guru, ATP Informatika Kelas VIII terbagi menjadi 5 bab utama, masing-masing dengan tujuan pembelajaran spesifik yang saling berurutan:

No	Bab	Tujuan Pembelajaran Utama	JP*
1	Analis Data	Mampu mencari, memvisualisasi, dan meringkas data menggunakan pengolah lembar kerja.	12
2	Berpikir Komputasional	Menguasai fungsi, himpunan, sistem bilangan, dan struktur data sebagai dasar logika komputasi.	8
3	Algoritma Pemrograman	Mampu membuat algoritma dan program sederhana menggunakan Scratch, Blockly, hingga Ozobot.	14
4	Jejak Bermedia Digital	Memahami jejak digital, etika bermedia, dan dampak cyberbullying.	8
5	Pemanfaatan Perangkat Digital	Memahami komponen komputer, jaringan, format file, dan integrasi aplikasi digital.	20

*JP = Jam Pelajaran (1 JP = 2 jam tatap muka)

Hubungan ATP dengan Capaian Pembelajaran (CP)

ATP dirancang sebagai jalur konkret untuk mencapai CP Fase D. Misalnya:

CP: “Peserta didik mampu menganalisis data terstruktur dan menerapkan berpikir komputasional.”
ATP: Dimulai dari pencarian data (VLOOKUP), visualisasi (chart), hingga peringkasan (pivot table) di Bab I.

Setiap bab dalam ATP saling terkait dan membangun kompetensi bertahap, dari konsep dasar hingga penerapan nyata.

      💡 Tips bagi Guru: Gunakan ATP sebagai panduan utama dalam menyusun Modul Ajar. Setiap aktivitas dalam buku siswa telah dirancang selaras dengan urutan ATP.
    

Prinsip Penyusunan ATP dalam Kurikulum Merdeka

Berdasarkan dokumen Kemendikbudristek, ATP Informatika Kelas VIII mengacu pada prinsip-prinsip berikut:

Berpusat pada peserta didik – aktivitas unplugged dan plugged disediakan untuk menyesuaikan kondisi sekolah.
Berdiferensiasi – terdapat pengayaan dan remedial sesuai kebutuhan belajar siswa.
Terintegrasi dengan Proﬁl Pelajar Pancasila – seperti gotong royong (kerja kelompok), berpikir kritis, dan kreatif.
Berkonteks lokal dan global – contoh kasus menggunakan data Indonesia (BPS, bandara, wisatawan).

Contoh Implementasi ATP di Kelas

Bab I: Analisis Data

ATP 1: Memahami pencarian data → Aktivitas AD-K8-01 (simulasi VLOOKUP unplugged).
ATP 2: Memahami visualisasi data → Aktivitas AD-K8-03 (membuat chart di Excel).
ATP 3: Meringkas data → Aktivitas AD-K8-06 (membuat pivot table).

Setiap aktivitas dilengkapi rubrik penilaian formatif dan sumatif, serta refleksi guru.

Download dan Referensi Resmi

ATP Informatika Kelas VIII ini bersumber dari:

Panduan Guru Informatika SMP/MTs Kelas VIII (Edisi Revisi), Kemendikbudristek, 2024.
Capaian Pembelajaran Fase D – Kurikulum Merdeka.
Platform Merdeka Mengajar (PMM): https://guru.kemdikbud.go.id

📌 Catatan: ATP bersifat fleksibel. Guru dapat menyesuaikan urutan atau alokasi waktu sesuai konteks sekolah, selama tetap mencapai Capaian Pembelajaran akhir fase.

Penutup

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) bukan sekadar daftar materi, melainkan peta perjalanan belajar yang membimbing siswa mencapai kompetensi abad ke-21. Dengan memahami ATP Informatika Kelas VIII secara utuh, guru dapat menciptakan pembelajaran yang bermakna, menyenangkan, dan relevan dengan kehidupan digital masa kini.

Gunakan ATP sebagai kompas, bukan sangkar—kreativitas dan kontekstualisasi tetap menjadi kunci keberhasilan Kurikulum Merdeka!