Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penelitian Tindakan Kelas: Implementasi, Memulai, dan Langkah-langkah

Penelitian Tindakan Kelas Bagian II | Foto Penulis
Dewi Vista Pramawati: Guru dan Penulis
Tulisan ini merupakan bagian kedua dari penulisan sebelumnya yang berjudul: Penelitian Tindakan Kelas: Definisi, Karakteristik, dan Jenis . Berbeda dengan tulisan sebelumnya, tulisan ini membahas tentang proses, implementasi, dan bagaimana melakukan tindakan kelas termasuk bagaimana cara memulai dan cara menyusunnya.




PTK merupakan alat yang sangat berguna bagi para guru karena ia menginvestigasi, mengevaluasi, dan memperbaiki hal-hal yang terkait dengan pengajaran. Yang perlu diingat dalam benak Anda adalah bahwa melakukan penelitian tindakan kelas bukanlah merupakan proses yang berat atau sukar yang akan menambah berat beban pekerjaan Anda. Ia dapat dilakukan secara sederhana dan bertahap. Jika dilakukan dengan niatan untuk mengejar formalitas, percayalah bahwa ia justru akan menambah berat beban pikiran karena Anda mungkin dituntut sesuatu dimana Anda mungkin saja Anda memiliki belum cukup pengetahuan namun Anda ingin melakukannya dengan cara yang cepat hanya untuk memenuhi syarat sahnya saja. 

Luangkanlah barang sepuluh sampai dua puluh menit pada saat jam sekolah berakhir untuk membuat catatan mengenai peristiwa pada hari tersebut dimana Anda mengobservasinya. Observasi-observasi yang dituangkan dalam catatan tersebut dapat dibuka dan direfleksi kembali setiap minggunya. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi masalah di ruang kelas atau model pembelajaran melalui refleksi atau perenungan yang dalam. Selanjutnya, refleksi-refleksi tersebut seharusnya dijadikan sebagai bahan untuk penulisan dan pengembangan strategi baru dan solusi permasalahan yang akan diimplementasi di ruang kelas di kelak kemudian hari. 

Sudah seharusnyalah para guru menggunakan PTK dengan cara yang paling sesuai dengan kebutuhan dan gaya masing-masing dan tidak menjadi terlalu khawatir tentang hal-hal yang bersifat kaku yang ditetapkan oleh pihak lain. Dengan demikian, bagian pertama dalam tulisan ini dimaksudkan untuk memandu para guru dalam menyusun rencana PTK. 

Tulisan ini membahas proses penelitian tindakan kelas. Setelah membacanya, Anda diharapkan dapat menjelaskan tentang bagaimana PTK dapat diimplementasikan. 

A. Proses PTK: Implementasi

Guru yang melakukan penelitian tindakan kelas adalah dia yang berfungsi sebagai: 
  • Pengamat - mengamati terus menerus apa yang terjadi di ruang kelas, tidak semata-mata mencari informasi baru namun juga berfikir tentang informasi yang telah mereka punyai
  • Penanya - masalah yang terjadi di ruang kelas dapat dijadikan sebagai pertanyaan dan dapat dijadikan bahan untuk diinvestigasi. Apapun yang terjadi di ruang kelas dapat dilihat atau dianggap sebagai data yang haruslah dimengerti. 
  • Pembelajar - selama proses penelitian, fokus menjadi berubah dari apa yang telah diajarkan menjadi apa yang telah dipelajari. Pengajaran menjadi sebuah proses untuk memodelkan pembelajaran. 
  • Guru yang lebih utuh - selama proses penelitian, guru mengkombinasikan antara konsep memahami dan bertindak
Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan kritis yang seharusnya dijawab pada saat akan melakukan PTK: 
  • Apakah hubungan antara perubahan sosial dengan perubahan personal? 
  • Bagaimanakah cara guru menjadi "penantang" tidak hanya asumsi atau anggapan pribadi yang dibangunnya, namun juga menjadi "penantang" lingkungan sosial yang seringkali membingkai dan membentuk pekerjaannnya? 
  • Apa saja faktor-faktor penghambat seorang guru yang sedang mencoba menjadi "penantang"? 
  • Bagaimana cara melakukan kolaborasi? 
  • Bagaimana cara melakukan penyelidikan kolaboratif dengan cara yang demokratis yang bersifat setara atau egaliter dan sedapat mungkin meminimalisi hal-hal yang bersifat partisipatoris? 
  • Apakah hubungan antara refleksi, tindakan, pengajaran, dan penelitian? 
  • Jika hendak melakukan PTK, bagaimana cara memulainya? 
Jika pertanyaan-pertanyaan di atas dapat Anda jawab, maka mari kita lanjutkan ke bagian selanjutnya, yaitu bagaimana cara memulai penelitian tindakan kelas. 

B. Memulai Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 

Hal yang sangat fundamental ketika kita akan melakukan hal yang serius, seperti penelitian misalnya, adalah dengan cara memfokuskan diri kita terhadap apa yang akan kita kerjakan. Untuk memperoleh fokus ketika akan melakukan PTK, mulailah dengan bertanya pada diri Anda sendiri hal-hal sebagai berikut:
  • Apa yang sedang terjadi sekarang? 
  • Apakah yang sedang terjadi merupakan permasalahan yang butuh diambil tindakan? 
  • Bagaimana saya menyelesaikan permasalahan tersebut? 
Berikut adalah contoh-contoh pernyataan dimana ia akan membantu Anda dalam memulai PTK:
  • Saya akan memperbaiki dan meningkatkan .......
  • Beberapa murid ternyata tidak antusias dalam ......
  • Apa yang dapat saya lakukan untuk mengubah dan memperbaiki situasi? 
  • Saya kurang faham atau dibingungkan oleh....
  • ....... menurut saya adalah sumber dari gangguan dalam proses pembelajaran. Apa yang mestinya saya lakukan? 
  • Saya mempunyai gagasan tentang ..... yang akan saya terapkan di kelas
  • Saya mempunyai pengalaman yang cukup dalam menerapkan model pembelajaran ... . Dapatkah saya menerapkannya pada kurikulum baru? 
  • Apakah yang saya lakukan sudah sesuai dengan......? 
Contoh-contoh masalah, pertanyaan dan atau perhatian yang dapat dijadikan bahan untuk membuat PTK adalah sebagai berikut:
  • Banyak guru yang saya temui membicarakan model pembelajaran inquiry. Murid-murid saya cenderung lebih menyukai mengerjakan hal-hal dimana jawaban atas hal-hal tersebut belumlah diketahui. Bagaimana cara saya mengubah penekanan pembelajaran ke model inquiry? Bagaimana cara saya membuat pertanyaan-pertanyaan dalam kelas yang lebih berorientasi ke model inquiry. 
  • Murid-murid tampaknya tidak terlalu tertarik untuk mengambil inisiatif atas tugas belajar mereka. Bagaimana cara saya mendorong mereka untuk lebih bertanggung jawab terhadap tugas belajar mereka? 
  • Bagaimana cara saya mempelajarai kelas untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam mengenai bagaimana murid-murid mengkonsep dan menghargai pembelajaran? Bagaimana cara saya mendiskusikan hal tersebut dengan rekan guru yang lain atau kepala sekolah? 
Setelah melakukan penyelidikan awal tentang hal-hal tersebut di atas, langkah berikutnya adalah melakukan refleksi terhadap situasi atau berusaha memperoleh pemahaman tentang sumber permasalahan dan kemudian mengembangkan rencana tindakan yang meliputi gambaran atau deskripsi tentang praktik pengajaran yang harus diubah dan bagaimana cara mengubahnya. Perencanaan tersebut kemudian diimplementasikan dan efek dari tindakan kemudian diobservasi dan direfleksikan.

Refleksi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari penelitian tindakan kelas adalah kemampuan untuk menganalisis tindakan dan keputusan dengan berfokus pada apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan serta apa yang telah Anda pelajari yang dapat Anda terapkan dalam situasi yang baru.

Begitulah cara sederhana untuk memulai penelitian tindakan kelas atau PTK. Pesan sederhana yang dapat dipetik dari hal-hal di atas adalah memulai dengan ide atau hal-hal yang abstrak sebelum dilanjutkan dengan langkah-langkah yang lebih konkrit. Ide atau gagasan memang sesuatu yang sangat mendasar. Jika ia telah ditemukan, maka tentu saja akan lebih mudah untuk melangkah ke hal-hal selanjutnya yang tentu saja bersifat teknis yang akan dilanjutkan pada sesi selanjutnya.

C. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 

Setelah Anda menemukan ide yang hendak Anda implementasikan, maka langkah-langkah berikut ini perlu diperhatikan dalam melakukan PTK:
Langkah pertama tentu saja adalah mengumpulkan dan mengumpulkan ide serta kemudian merefleksikan ide tersebut dalam penelitian seperti yang telah diuraikan di atas. Ia memberikan pandangan awal terhadap situasi yang menjadi perhatian Anda. Ia juga membantu Anda mempersiapkan rancangan rencana tindakan. 
Pada tahap ini, Anda seharusnya mengumpulkan informasi yang dapat membantu Anda memperoleh pemahaman yang jelas terhadap praktik mengajar yang sedang Anda lakukan yang mungkin masih kurang memuaskan dan hendak Anda perbaiki. Daftar pertanyaan berikut dapat membantu Anda dalam memperoleh pemahaman tersebut:
  • Apa saja teori dan prinsip pendidikan yang melatarbelakangi pengajaran Anda selama ini? 
  • Mengapa Anda menggunakan model atau metode pembelajaran yang selama ini Anda terapkan? 
  • Apakah terdapat peraturan yang mengharuskan Anda menerapkan cara mengajar Anda selama ini? 
  • Apakah cara mengajar yang selama ini Anda terapkan sudah sesuai dengan gagasan dan penilaian pribadi Anda mengenai pembelajaran? 
  • Apakah konsekuensi yang akan Anda terima jika Anda meninggalkan praktik pengajaran seperti yang telah Anda terapkan selama ini? 
Tahap ini juga merupakan tahap dimana Anda melihat lebih jauh mengenai bagaimana rekan-rekan guru di sekolah memahami dan menggunakan istilah-istilah kunci pada subjek permasalahan yang sedang Anda investigasi. Sebagai contoh, Anda dapat bertanya kepada rekan sesama guru mengenai cara menjelaskan konsep model pembelajaran, cara mengevaluasi pembelajaran, dan lain sebagainya yang dirasa berkaitan. 

Hasil dari tahap refleksi awal ini adalah sebuah analisis diagnostik terhadap subjek permasalahan. Setelahnya, buatlah pernyataan tertulis mengenai diagnosis situasi subjek permasalahan. Paragraf berikut adalah contohnya: 

"Banyak murid di kelas yang berpikir bahwa ilmu pengetahuan adalah perkara menghafal apa yang tertera dalam buku dan yang dijelaskan guru. Hal tersebut terindikasi dari apa yang dijawab oleh guru ketika menanyakan sesuatu pada mereka. Jawaban para murid masih sangat textbook. Hal ini juga terlihat pada jawaban ulangan harian mereka dimana mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam ulangan dengan cara letterlijk. Dari hal tersebut juga disimpulkan bahwa fokus belajar para murid adalah menghafal materi, bukan memahaminya."
Langkah selanjutnya adalah merencanakan tindakan perbaikan. 
Perencanaan tindakan perbaikan seharusnya memperhatikan beberapa aspek sebagai berikut:
  • Deskripsikan apa yang menjadi subjek permasalahan Anda dan uraikan mengapa Anda memilihnya
  • Uraikan anggota kelompok yang akan menjadi sasaran dari tindakan
  • Deskripsikan dan berikan alasan ringkas perubahan yang akan Anda lakukan (perubahan praktik mengajar, bahasa dan wacana, serta hubungan sosial dan organisasi) 
  • Uraikan rencana secara lebih terinci dan jadwalkan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan dalam penelitian (siapa yang akan melaksanakan, kapan, dimana, dan bagaimana) 
  • Uraikan juga bagaimana Anda akan mengimplementasikan strategi untuk perubahan
  • Deskripsikan bagaimana rencana Anda dalam memonitor perubahan yang akan terjadi dalam praktek, bahasa dan wacana, serta dalam hubungan sosial dan keorganisasian
  • Berikanlah pandangan mengenai bagaimana data yang akan Anda peroleh cukup valid dijadikan sebagai bukti penelitian
Mengeksekusi rencana dan mengobservasi bagaimana rencana berjalan
Tahap ini adalah tahap dimana Anda mengeksekusi alternatif tindakan yang Anda rencanakan dan mengumpulkan data yang relevan secara sistematis dalam rangka mencari tahu bagaimana rencana berjalan dan bagaimana rencana dapat diperbaiki atau disesuaikan dengan lingkungan fisik, sosial, dan politik.

Tahap ini juga merupakan tahap dimana Anda mencurahkan perhatian secara lebih dalam menarasikan apa yang terjadi. Selama melakukan pencatatan narasi atau penarasian tersebut, Anda bisa jadi akan melihat bahwa Anda mengalami kekurangan data untuk membuktikan pernyataan dan klaim yang dirasa perlu untuk dibuktikan. Oleh karena itu, Anda seharusnya mengumpulkan dan mengelola data yang diperlukan untuk memperbaiki praktik, lingkungan sosial yang terlibat yang akan diubah serta perubahan dalam penafsiran dan penggunaan istilah-istilah dan konsep-konsep tertentu.

Berikut adalah teknik-teknik pengumpulan data untuk memonitor aktivitas implementasi PTK:
  • Catatan Anekdotal (Anecdotal Records): Ini adalah catatan tertulis deskriptif mengenai apa yang, misalnya, dilakukan atau dikatakan oleh murid terkait dengan situasi tertentu selama periode tertentu pula. Deskripsi akurat ditekankan sampai dengan gambaran yang jelas terkait dengan penjelasan dan tafsiran dikembangkan. 
  • Catatan Lapangan. Ini mirip dengan catatan anekdotal. Perbedaannya adalah bahwa catatan ini meliputi, sebagai contoh, kesan dan tafsiran sederhana atas apa yang terjadi. Deskripsi dalam catatan ini mencakup debat kecil dan perilaku tak acuh yang diobservasi. 
  • Deskripsi Perilaku Ekologis. Ini adalah jenis catatan yang mencatat pengamatan dan pemahaman tentang urutan lengkap dari perilaku. 
  • Analisis Dokumen. Gambaran dari permasalahan dapat dibangun menggunakan beragam dokumen, seperti surat, memorandum kepada tenaga administratif, surat kepada orang tua atau wali murid, silabus, RPP, publikasi sekolah, aturan dan kebijakan sekolah, kertas ujian, jadwal kelas, dan laporan tahunan atau periodik. 
  • Diari. Ini adalah catatan pribadi yang dilakukan secara reguler mengenai topik atau peminatan tertentu. Catatan yang ada di dalamnya dapat berupa catatan pekerjaan atau monitoring pribadi tentang perubahan pada model atau metode pembelajaran
  • Kartu Sampling Item: Sekitar enam kartu digunakan untuk mencatat kesan pada sejumlah topik, satu kartu untuk satu topik. Sebagai contoh, topik dapat berupa pelajaran, disiplin, kualitas pekerjaan murid, efisiensi penilaian, atau kontak individual dengan para murid. Kartu dikocok dan diari digunakan untuk mencatat tiap topik per harinya. Dengan demikian, usaha ini akan membentuk gambaran tentang lintas permasalahan sebagai sebuah basis refleksi dengan seminimal mungkin mengurangi penekanan yang berlebihan pada dugaan tertentu. 
  • Portofolio. Ini adalah kumpulan dari bahan yang dikompilasi untuk tujuan tertentu. Portofolio dapat berisi hal-hal seperti korespondensi terkait kemajuan dan perilaku murid, kliping koran, dan laporan mengenai permasalahan kritis terkait permasalahan yang sedang diinvestigasi. 
  • Jadwal Interaksi dan Daftar Cek (Checklist). Ini digunakan oleh guru yang sedang melakukan penelitian tindakan kelas untuk mencatat perilaku siswa atau subjek penelitian. Pencatatan dilakukan secara terjadwal, dilakukan dengan menggunakan interval waktu tertentu, atau berdasarkan kejadian tertentu manakala peristiwa tertentu terjadi. Berbagai macam perilaku dicatat dengan basis kategori tertentu guna membangun gambaran mengenai urutan perilaku siswa atau guru. 
Teknik pengumpulan data penelitian tindakan kelas lain yang dapat digunakan adalah angket (kuesioner), wawancara, penggunaan kamera atau video, atau seperangkat alat ukur seperti tes (pretes dan postes). 

Setelah kita mengetahui bagaimana teknik pengumpulan data PTK, maka media yang digunakan untuk mengumpulkan data juga harus diketahui. Berikut adalah media yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian tindakan kelas (PTK)
  • Log: Adalah media pencatatan seperti buku atau laptop (notebook) dimana guru mencatat kejadian harian, refleksi, wawancara, atau data penelitian yang lain. 
  • Catatan Lapangan: Adalah sebuah catatan mengenai observasi dan penafsiran. Setiap catatan hendaknya diberi tanggal dan guru peneliti mendokumentasikan apa yang mereka rencanakan, apa yang mereka lakukan di ruang kelas, dan bagaimana response atau reaksi murid. Catatan lapangan dapat berupa seperti berikut ini: 
  1. Catatan Deskriptif: Catatan cepat yang dilakukan di ruang kelas atau selama istirahat pelajaran, menggunakan singkatan atau kode. 
  2. Catatan Refkektif: Berisi catatan tentang pertanyaan mengenai apa yang terjadi di ruang kelas, sering ditulis setelah membaca kembali catatan deskriptif. 
  • Media selanjutnya adalah pertemuan dengan murid. Media ini sangat cocok untuk melihat cara pandang murid terhadap permasalahan yang terjadi. Ia juga dapat digunakan untuk melibatkan murid dalam penelitian. 
  • Pertemuan dengan anggota tim penelitian. Jika penelitian dilakukan secara kolektif, media ini dapat digunakan sebagai ajang bertukar pikiran antarsesama anggota penelitian. 
  • Sampel tulisan. Ia diperoleh dari berkas tulisan siswa. Ia dapat berupa jawaban angket, hasil tes, atau media lain. Yang perlu diperhatikan adalah etika penelitian yang menyebutkan bahwa data yang diperoleh dari siswa tentu saja atas seijin siswa yang bersangkutan. 
  • Media Digital. Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin canggih, media digital ini sangat bermanfaat dan tentu saja efisien. Anda sebagai peneliti dapat menggunakan ponsel pintar untuk merekam baik suara maupun visual tentang kejadian yang terjadi di ruang kelas. 
  • Data Tes. Data tes merupakan media umum yang digunakan dalam melakukan PTK. Hal yang harus diingat bahwa instrumen tes mestilah valid dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Valid berarti bahwa item pertanyaan dalam tes haruslah mengukur apa yang hendak diukur. 
  • Triangulasi. Ia berarti usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh sebuah pandangan baru tentang permasalahan dengan cara: 
  1. Meminta rekan guru untuk membantu meneliti di kelas yang sama dengan harapan rekan guru tersebut dapat melihat permasalahan yang mungkin saja tidak teridentifikasi oleh peneliti utama. 
  2. Melihat permasalahan dari berbagai sudut pandang; rekan guru, murid, kepala sekolah, atau bahkan pengawas sekolah. 
  3. Melakukan penelitian dengan mengkombinasi berbagai macam teknik pengumpulan data. 
  • Sintesis. Merupakan media PTK berupa laporan akhir tahun atau akhir semester. Apa yang ada dalam sintesis merupakan data-data penting yang berasal dari catatan lapangan, pertemuan, log, sampel tulisan, data digital, atau data lainnya. 
Langkah penelitian tindakan kelas atau PTK selanjutnya adalah refleksi. 
Ini adalah tahap dimana Anda sebagai peneliti melakukan refleksi berupa analisis, sintesis, interpretasi, penjelasan, dan pengambilan kesimpulan. Anda mengambil kesimpulan mengenai apa yang terjadi untuk meninjau ulang atau me-review hasil dan keterbatasan tindakan pertama Anda, mempertimbangkan konsekuensi-konsekuensinya, dan mulai berfikir tentang implikasi untuk tindakan Anda ke depan.

Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan yang dapat Anda ajukan pada tahap PTK ini:
  • Bagaimana kesesuaian catatan dengan perencanaan? Bagaimana pula persepsi Anda mengenai hal-hal yang terjadi selama penelitian? 
  • Apa saja efek-efek tindakan Anda, baik yang diinginkan maupun yang tidak diinginkan? 
  • Apa saja permasalahan edukatif yang muncul? Apakah praktik mengajar Anda mengalami perbaikan? Dengan cara bagaimana perbaikan-perbaikan itu terjadi dan mengapa? 
  • Apakah terdapat kontradiksi antara: bahasa dan aktivitas, bahasa dan organisasi, serta aktivitas dengan organisasi? 
  • Perencanaan ulang apa yang penting? Apa sajakah langkah tindakan relevan ke depan? 
Pada tahap inilah dimana keputusan Anda ditentukan. Tulislah sebuah pernyataan yang mensintesiskan kesimpulan Anda. Tulislah juga implikasi untuk mengambil langkah tindakan ke depan.

Anda telah memasuki tahap siklis dari penelitian. Sempurnakanlan penelitian Anda dengan meneruskan siklus penelitian tindakan kelas: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Demikian tulisan tentang implementasi, cara memulai, dan langkah-langkah penelitian tindakan kelas atau PTK.  Semoga membantu.

------------------------------------------------------------------------------------------

Keywords: Langkah-langkah penelitian tindakan kelas, media pengumpulan data penelitian tindakan kelas, teknik pengumpulan data penelitian tindakan kelas, implementasi penelitian tindakan kelas, bagaimana memulai penelitian tindakan kelas

Posting Komentar untuk "Penelitian Tindakan Kelas: Implementasi, Memulai, dan Langkah-langkah"