Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Model, Media, dan Proses Pembelajaran Mapel Bahasa Inggris SMP-MTs Kurikulum 2013

Model, Media, dan Proses Pembelajaran Mapel Bahasa Inggris SMP-MTs Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017

Model, Media, dan Proses Pembelajaran Mapel Bahasa Inggris SMP-MTs Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017

Model, Media, dan Proses Pembelajaran Mapel Bahasa Inggris SMP-MTs Kurikulum 2013 ini berdasarkan pada Buku Guru Bahasa Inggris untuk jenjang SMP/MTs Kelas 7,8, dan 9. Berikut adalah paparannya:


Model-Model Pembelajaran

Dipilih dan digunakan sesuai dengan tujuan, karakteristik materi yang dipelajari, ketersediaan media dan sumber pembelajaran, alokasi waktu, dan sebagainya.

 Model pembelajaran berbasis keilmuan terdiri dari lima langkah, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan

 Model pembelajaran ‘Teaching-Learning Cycle’, terdiri dari tiga langkah: deconstruction of text, joint construction of text, dan independent construction of text. Model ini bertujuan untuk mempelajari teks yang memiliki isi dan/atau bentuk yang dianggap ideal untuk dijadikan model yang perlu ditiru atau diikuti.

 Model pembelajaran behavioristik, terdiri dari langkah stimulus, respons, reinforcement.

 Model pembelajaran PPP, terdiri dari presentation, practice, production.

 Model pembelajaran content-based learning, mengintegrasikan tugas- tugas di mata pelajaran lain dengan tugas-tugas di mata pelajaran Bahasa Inggris. Model ini memerlukan team teaching yang kuat, dengan langkah-langkah kerja yang dirancang bersama, oleh para guru yang terlibat. Peserta didik juga perlu berperan serta dalam proses perencanaan dan pelaksanaannya.

 Model pembelajaran berbasis tugas (task-based), terdiri dari pre-task, during task, dan post-task.

 Model pembelajaran project-based learning, dimulai dengan mengajukan pertanyaan, membuat rancangan proyek, membuat jadwal, memonitor pelaksanaan proyek, mengukur hasil, dan menilai pengalaman yang diperoleh.

Media Pembelajaran

• Media pembelajaran adalah alat yang digunakan dalam pembelajaran, meliputi alat bantu pembelajaran dan sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (peserta didik).

• Media belajar dalam hal-hal tertentu dapat mewakili guru menyajikan informasi belajar kepada peserta didik.

• Peserta didik perlu dilibatkan secara aktif dalam menyiapkan dan mengadakan media pembelajaran, untuk meningkatkan kebermaknaan, rasa memiliki, dan antusiasme belajar.

• Tidak ada satu media yang selalu unggul untuk semua tujuan.

• Media apapun yang hendak digunakan, sasaran akhirnya yaitu untuk memudahkan belajar peserta didik.

• Penggunaan berbagai media dalam satu kegiatan pembelajaran bukan hanya sekadar selingan/pengisi waktu atau hiburan, melainkan mempunyai tujuan yang menyatu dengan pembelajaran yang sedang berlangsung.

• Penggunaan multimedia tidak berarti menggunakan media yang banyak sekaligus, tetapi media tertentu dipilih untuk tujuan tertentu dan media yang lain untuk tujuan yang lain pula.

Proses Pembelajaran

 Pembiasaan dan pembudayaan, dengan menggunakan banyak contoh dan keteladanan dalam ketepatan dan keberterimaan isi makna maupun struktur teks dan unsur kebahasaan dari teks yang diucapkan, disimak, dibaca, ditulis, termasuk perilaku dalam konteks penggunaannya.

 Interaksi antarpeserta didik dan antara peserta didik dan guru dan sumber belajar, yang memadukan inisiatif dan keaktifan diri, kerja sama dalam kelompok, dan keteladanan serta bimbingan profesional dari guru melalui berbagai pendekatan yang sesuai dan tepat.

 Upaya mengomunikasikan informasi faktual (terkait dengan topik komunikasi), informasi prosedural (terkait dengan langkah-langkah melaksanakan suatu proses), dan informasi konseptual (terkait dengan pemahaman terhadap fungsi sosial, struktur, dan unsur kebahasaan teks).

 Pengembangan sikap, kemampuan, dan keterampilan menghadapi keberagaman dan perbedaan dalam hal fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari beragam teks yang mewujudkan setiap genre.

 Upaya pengembangan sikap spiritual dan sosial, pengetahuan faktual, prosedural, dan konseptual, dan keterampilan berpikir untuk menangkap makna dan menyusun teks dalam berbagai kegiatan pembelajaran yang aktif, interaktif, kreatif, menantang, dan menyenangkan.

 Pembentukan dan pengembangan pengetahuan secara aktif (knowledge building) oleh peserta didik, pendidik, dan semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan tersebut yang berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

Pembelajaran Aspek Sikap

 Pengembangan perilaku religius, jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dapat dilaksanakan melalui isi dan pesan dalam teks maupun penggunaannya.

 Teks yang digunakan sebagai bahan ajar dan yang dihasilkan peserta didik perlu memuat pesan-pesan positif melalui topik-topik yang sesuai.

 Teks digunakan untuk melaksanakan tindakan komunikatif yang dilakukan peserta didik dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

 Proses pembelajaran dapat menjadi wahana untuk melatih peserta didik untuk menunjukkan semua perilaku yang diharapkan.

Pembelajaran Aspek Pengetahuan

 Pembelajaran pengetahuan faktual dapat dikaitkan dengan topik komunikasi. Bahan ajar mencakup topik-topik yang terkait dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. Penentuan teks yang akan digunakan atau dihasilkan peserta didik juga perlu diarahkan untuk menumbuhkan sikap menghargai dan menghayati nilai-nilai agama dan sosial, termasuk perilaku jujur, disiplin, bertanggung-jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

 Pembelajaran pengetahuan prosedural dapat dikaitkan dengan langkah- langkah keilmuan maupun proses belajar dan pembelajaran. Pada ranah keilmuan, pengetahuan prosedural berbahasa Inggris tercermin pada cara menyusun makna untuk memahami teks atau menghasilkan teks terkait dengan tujuan komunikatif yang hendak dicapai. Pengetahuan prosedural terkait dengan proses pembelajaran dipelajari melalui perencanaan dan pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran untuk melaksanakan setiap tugas atau proyek.

 Pembelajaran pengetahuan konseptual menyangkut pengetahuan eksplisit tentang fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks yang diperlukan untuk dapat memahami dan menghasilkan teks yang bermakna.

Pembelajaran Aspek Keterampilan

 Pengembangan keterampilan ‘menangkap makna’ dan ‘menyusun teks’, dalam bentuk kegiatan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

 Makna ‘menangkap makna’ tidak identik dengan tindakan reseptif menyimak dan membaca. Misalnya, agar peserta didik menangkap makna suatu cerita, menyimak saja sering tidak cukup. Bertanya jawab secara lisan (berbicara) tentang isinya seringkali diperlukan. Dengan menyalin untuk mempublikasikan cerita tersebut di majalah dinding berpotensi meningkatkan pemahaman terhadap isi cerita.

 Makna ‘menyusun teks’ juga tidak identik dengan tindakan produktif berbicara dan menulis teks. Jigsaw puzzle dan menyusun kalimat yang tersusun secara acak menjadi paragraf yang koheren adalah contoh penyusunan teks dengan cara membaca.

 Penyediaan kesempatan sebanyak-banyaknya kepada peserta didik untuk menyimak, berbicara, membaca, dan menulis teks-teks autentik atau mendekati autentik, secara bermakna dan terintegrasi secara wajar.

 Upaya menerapkan pengetahuan faktual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan konseptual dalam bentuk tindakan komunikatif dan interaktif antarpeserta didik dan antara peserta didik dan pendidik

Demikian tulisan Model, Media, dan Proses Pembelajaran Mapel Bahasa Inggris SMP-MTs Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017. Semoga membantu dan salam sukses selalu!

Posting Komentar untuk "Model, Media, dan Proses Pembelajaran Mapel Bahasa Inggris SMP-MTs Kurikulum 2013"