Panduan Lengkap ATP IPS Kelas 9 Kurikulum Merdeka untuk Guru SMP/MTs

Sebagai guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di jenjang SMP/MTs, memahami Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah kunci utama dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara efektif. ATP bukan sekadar daftar materi, melainkan roadmap yang menghubungkan Capaian Pembelajaran (CP), Profil Pelajar Pancasila, dan aktivitas pembelajaran yang bermakna.

Berdasarkan Buku Panduan Guru IPS Kelas IX terbitan Kemdikbudristek (2022), artikel ini merangkum secara utuh bagaimana ATP dirancang, dijalankan, dan dievaluasi—dengan fokus pada empat tema besar yang menjadi tulang punggung pembelajaran IPS di kelas 9.

Apa Itu Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)?

ATP adalah urutan tujuan pembelajaran yang disusun secara sistematis dan logis selama satu tahun ajaran. Tujuannya adalah membimbing peserta didik mencapai Capaian Pembelajaran akhir Fase E (Kelas VII–IX) melalui serangkaian pengalaman belajar yang berkesinambungan.

Dalam konteks IPS Kelas IX, ATP tidak hanya menekankan penguasaan konten (pemahaman konsep), tetapi juga mengembangkan Keterampilan Inkuiri dan menanamkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila seperti berpikir kritis, gotong royong, dan berkebhinekaan global.

Empat Tema Utama dalam ATP IPS Kelas IX

ATP IPS Kelas 9 dirancang dalam empat tema terpadu yang mencerminkan isu kontemporer dan relevansi kehidupan nyata:

Manusia dan Perubahan
Perkembangan Ekonomi Digital
Tantangan Pembangunan Indonesia
Kerja Sama Dunia

Masing-masing tema dirancang selama ±9 minggu (18 pertemuan), dengan alokasi waktu total 36 JP per tema.

1. Tema: Manusia dan Perubahan

Capaian Pembelajaran yang Ditargetkan:

Memahami perubahan sosial di era kontemporer
Menganalisis dampak modernisasi dan globalisasi
Merancang aksi pelestarian kearifan lokal

Tujuan Pembelajaran Spesifik (ATP):

Guru membimbing siswa untuk:

Menjelaskan dinamika perubahan sosial dan dampaknya
Membedakan modernisasi dan globalisasi
Mengevaluasi implementasi pelestarian budaya
Merancang kolaborasi pewarisan kearifan lokal

Aktivitas Kunci: Observasi konsumerisme, debat pro-kontra globalisasi, proyek kampanye “Selamatkan Kearifan Lokal”.

2. Tema: Perkembangan Ekonomi Digital

Capaian Pembelajaran yang Ditargetkan:

Menganalisis perkembangan ekonomi di era digital
Memahami peran uang dan lembaga keuangan
Mengembangkan literasi finansial

Tujuan Pembelajaran Spesifik (ATP):

Menjelaskan peran uang dan lembaga keuangan
Membedakan interaksi dunia nyata dan digital
Menerapkan prinsip Respect, Educate, Protect di dunia maya
Mengevaluasi kemampuan literasi finansial diri dan lingkungan

Aktivitas Kunci: Riset cara berbelanja online, observasi lembaga keuangan, proyek survei literasi finansial, kampanye edukasi keuangan.

3. Tema: Tantangan Pembangunan Indonesia

Capaian Pembelajaran yang Ditargetkan:

Memahami tantangan pembangunan dan potensi Indonesia menjadi negara maju
Menganalisis tolok ukur pembangunan (Pertumbuhan Ekonomi & IPM)
Mengevaluasi proses pembangunan di lingkungan setempat

Tujuan Pembelajaran Spesifik (ATP):

Mendeskripsikan upaya pembangunan sejak Orde Lama hingga Reformasi
Menganalisis tolok ukur pembangunan (PDB, IPM)
Mengevaluasi pembangunan di wilayah sendiri melalui wawancara dengan perangkat desa
Merancang kampanye dukungan “Indonesia Maju 2045”

Aktivitas Kunci: Diskusi jigsaw sejarah pembangunan, observasi pembangunan fisik & manusia, debat kekayaan alam sebagai berkah atau bencana.

4. Tema: Kerja Sama Dunia

Capaian Pembelajaran yang Ditargetkan:

Memahami peran diri sebagai bagian dari masyarakat dunia
Menganalisis isu global dalam konteks lokal
Berkontribusi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)

Tujuan Pembelajaran Spesifik (ATP):

Menjelaskan keragaman alam dan masyarakat dunia
Menganalisis keterlibatan Indonesia dalam kerja sama internasional (PBB, ASEAN, KAA)
Mengevaluasi pemahaman masyarakat tentang isu SDGs
Merancang aksi peningkatan kesadaran SDGs

Aktivitas Kunci: Gallery walk 17 poin SDGs, riset peran Indonesia di forum global, proyek aksi lokal berbasis isu lingkungan atau kemiskinan.

Integrasi Profil Pelajar Pancasila dalam ATP

Setiap tema ATP dirancang untuk memperkuat enam dimensi Profil Pelajar Pancasila:

Bernalar kritis – melalui analisis isu sosial dan ekonomi
Kreatif – dalam membuat karya kampanye
Gotong royong – lewat kerja kelompok dan aksi sosial
Berkebhinekaan global – dengan memahami keragaman dunia
Mandiri – dalam melakukan riset dan refleksi
Beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia – melalui nilai toleransi dan keadilan sosial

Pendekatan Pembelajaran yang Direkomendasikan

Buku panduan menekankan penggunaan pendekatan berbasis inkuiri dan proyek:

Pendekatan Inkuiri: Tuning in → Finding out → Sorting out → Going further → Reflection → Action
Project Based Learning (PBL): Setiap tema diakhiri dengan proyek aksi nyata (misal: kampanye literasi finansial atau pelestarian budaya)
Strategi Diferensiasi: Menyesuaikan aktivitas berdasarkan kebutuhan dan kemampuan siswa

Penilaian Berbasis ATP

Penilaian tidak hanya mengukur pemahaman konten, tetapi juga:

Kinerja Proses: Portofolio tugas (25%)
Pemahaman Konten: Soal pilihan ganda & esai (25%)
Keterampilan Inkuiri: Proyek akhir tema (50%)

Penekanan utama: penilaian autentik melalui observasi, wawancara, riset, dan aksi sosial.

Kesimpulan: ATP sebagai Jantung Pembelajaran IPS

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dalam IPS Kelas IX bukan sekadar panduan teknis, tapi komitmen pedagogis untuk menciptakan generasi yang:

Memahami dinamika sosial dan ekonomi masa kini
Mampu berpikir kritis dan bertindak solutif
Berkarakter Pancasila dan berwawasan global

Sebagai guru, Anda adalah arsitek utama dalam mewujudkan visi ini. Gunakan ATP bukan sebagai beban, tapi sebagai alat pemberdayaan—bagi siswa, bagi diri Anda, dan bagi masa depan Indonesia.

Artikel ini disusun berdasarkan Buku Panduan Guru IPS Kelas IX, Kemdikbudristek, 2022. Konten bebas digunakan untuk keperluan edukasi nonkomersial.