Cara Menyusun Modul Ajar dari Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka
Pendahuluan
Sebagai guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia di jenjang SMP/MTs, Anda pasti tahu bahwa menyusun modul ajar yang efektif dan sesuai Kurikulum Merdeka bukanlah hal yang mudah—terutama jika Anda ingin mengoptimalkan penggunaan Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas 9 yang diterbitkan oleh Kemdikbudristek. Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah dalam menyusun modul ajar berbasis buku tersebut, lengkap dengan prinsip pedagogi, strategi literasi, dan integrasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Mari kita mulai!
Apa Itu Modul Ajar?
Modul ajar adalah perangkat pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk memandu proses belajar-mengajar dalam satu atau beberapa pertemuan. Modul ajar mencakup:
- Tujuan pembelajaran,
- Kegiatan inti (apersepsi, eksplorasi, elaborasi, konfirmasi),
- Asesmen formatif,
- Refleksi,
- Integrasi P5 (jika ada).
Modul ajar yang baik harus fleksibel, kontekstual, dan berpusat pada peserta didik, sebagaimana dituntut oleh Kurikulum Merdeka.
Mengenal Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas 9
Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas 9 (Kemdikbudristek, 2022) dirancang berdasarkan Capaian Pembelajaran Fase D, dengan fokus pada empat kompetensi inti:
- Menyimak – memahami informasi dari teks aural/audiovisual.
- Membaca/Memirsa – memahami dan mengevaluasi teks visual dan tulis.
- Berbicara/Mempresentasikan – menyampaikan gagasan secara lisan.
- Menulis – menghasilkan teks sesuai tujuan dan konteks.
Buku ini terdiri dari 6 bab tematik:
- Demi Keluarga (teks deskripsi)
- Buku-Buku Berbicara (teks prosedur & wawancara)
- Komunikasi Ujung Jari (teks rekon & media sosial)
- Dari Hobi Menjadi Pundi-Pundi (teks eksplanasi)
- Menuju Laut (teks laporan & puisi)
- Merencanakan Masa Depan (teks argumentasi & kalimat pengandaian)
Setiap bab menyajikan teks fiksi dan nonfiksi, kegiatan literasi, Jurnal Membaca, dan proyek kolaboratif.
Langkah-Langkah Menyusun Modul Ajar dari Buku Siswa
Langkah 1: Analisis Capaian Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran (TP)
- Buka Buku Panduan Guru (halaman 28) untuk melihat matriks Capaian Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran.
- Pilih TP yang relevan dengan konteks lokal dan kebutuhan peserta didik Anda.
- Contoh: Untuk Bab I, TP bisa berupa: "Peserta didik mampu menulis teks deskripsi dengan sudut pandang orang pertama secara terstruktur."
Langkah 2: Identifikasi Jenis Teks dan Kompetensi Utama
- Setiap bab menekankan jenis teks tertentu (deskripsi, prosedur, rekon, eksplanasi, laporan, argumentasi).
- Tentukan kompetensi berbahasa (menyimak, membaca, berbicara, menulis) yang akan difokuskan.
- Integrasi Profil Pelajar Pancasila (misalnya gotong royong dalam proyek taman bacaan pada Bab II).
Langkah 3: Rancang Alur Pembelajaran (Learning Flow)
Gunakan pendekatan pedagogi genre empat tahap:
- Penjelasan – perkenalkan jenis teks dan strukturnya.
- Pemodelan – tunjukkan contoh teks otentik dari Buku Siswa.
- Pembimbingan – lakukan diskusi, latihan terbimbing.
- Latihan Mandiri – peserta didik menghasilkan karya sendiri.
👉 Contoh kegiatan:
- Membaca cerpen “Yang Lebih Penting dari Aku” (Bab I).
- Menulis pengalaman acara keluarga dengan sudut pandang orang pertama.
- Menyimak lirik lagu untuk mengidentifikasi konjungsi.
Langkah 4: Siapkan Asesmen Formatif
Buku Panduan Guru menyediakan contoh rubrik penilaian (lihat halaman 52, 59, 75, dst). Gunakan:
- Lembar penilaian ide pokok & pendukung,
- Rubrik menulis teks deskripsi,
- Lembar observasi diskusi.
Jangan lupa, asesmen harus mendorong refleksi, bukan sekadar nilai.
Langkah 5: Integrasikan Proyek dan Literasi
- Manfaatkan Proyek Kelas seperti membuat antologi cerpen, kamus pribadi, atau taman bacaan (halaman 24–25).
- Dorong 15 menit membaca awal pelajaran (halaman 7).
- Sertakan Jurnal Membaca sebagai sarana refleksi pribadi.
Langkah 6: Adaptasi Konteks Lokal dan Diferensiasi
- Sesuaikan contoh dengan realitas peserta didik (misalnya, acara keluarga di Wonosobo, tradisi “mie ongklok”, dst).
- Sediakan kegiatan pendampingan untuk peserta didik kesulitan dan pengayaan untuk yang cepat.
Tips Praktis untuk Guru
- Gunakan media luring seperti kotak surat, buletin dinding, dan permainan papan (halaman 15–16).
- Manfaatkan media daring seperti KBBI daring, Google Books, dan Wattpad (halaman 16–17).
- Libatkan orang tua melalui komunikasi tertulis atau grup WhatsApp untuk mendukung proyek literasi.
Penutup
Menyusun modul ajar dari Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas 9 bukan hanya soal menyalin kegiatan, tetapi menerjemahkan semangat Kurikulum Merdeka ke dalam ruang kelas yang hidup, relevan, dan humanis. Dengan panduan dari Buku Panduan Guru, Anda memiliki fondasi kuat untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna.
Ingat: Guru bukan hanya pengajar, tapi juga fasilitator, pendamping, dan co-learner bagi peserta didik.
Referensi
- Kemdikbudristek. (2022). Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan.
- Capaian Pembelajaran Fase D – Bahasa Indonesia (Kepala Badan Litbang dan Perbukuan No. 028/H/KU/2021).

Posting Komentar untuk "Cara Menyusun Modul Ajar dari Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka"
Masukan dari Anda Terhadap Tulisan Kami Akan Sangat Kami Apresiasi. Terima Kasih dan Selamat Berpartisipasi!