Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Membongkar Renstra Kemendikdasmen 2025–2029: Transformasi Pendidikan dari PAUD hingga SMK

Rencana Strategis Kemendikdasmen 2025-2029: Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua
Renstra Kemendikdasmen 2025–2029: Menuju Pendidikan Berkualitas untuk Semua Demi Indonesia Emas 2045

Pada 7 Oktober 2025, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Republik Indonesia secara resmi menetapkan Permendikdasmen Nomor 19 Tahun 2025 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2025–2029. Dokumen strategis ini menjadi pedoman utama dalam mewujudkan visi pendidikan nasional yang berkualitas, merata, inklusif, dan relevan dengan tantangan zaman—menuju Indonesia Emas 2045.

Artikel ini mengulas secara lengkap, mendalam, dan mudah dipahami mengenai isi Renstra Kemendikdasmen 2025–2029, mulai dari visi dan misi, tujuan strategis, program prioritas, hingga target nasional yang ingin dicapai dalam lima tahun ke depan.

“Terwujudnya pendidikan bermutu untuk semua dengan dukungan partisipasi semesta dalam rangka mewujudkan bersama Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045.”
Visi Kemendikdasmen 2025–2029

1. Latar Belakang dan Urgensi Renstra 2025–2029

Rencana Strategis ini disusun sebagai amanat dari berbagai peraturan perundang-undangan, termasuk:

  • Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN),
  • Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2025 tentang Penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga,
  • Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, dan
  • Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045.

Renstra ini juga menjadi respons terhadap sejumlah tantangan pendidikan di Indonesia, seperti:

  • Angka partisipasi sekolah yang belum merata—khususnya di jenjang PAUD dan SMA,
  • Kesenjangan akses pendidikan antarwilayah, kelompok ekonomi, dan anak berkebutuhan khusus,
  • Capaian literasi dan numerasi yang masih perlu ditingkatkan,
  • Kurangnya kualifikasi dan sertifikasi guru, serta ketimpangan distribusi guru,
  • Relevansi pendidikan vokasi dengan kebutuhan dunia kerja.

2. Visi dan Misi Kemendikdasmen 2025–2029

Visi

“Terwujudnya pendidikan bermutu untuk semua dengan dukungan partisipasi semesta dalam rangka mewujudkan bersama Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045.”

Misi

  1. Mewujudkan pendidikan yang berkeadilan, berkualitas, berdaya saing, dan relevan dengan sarana prasarana memadai, sistem pembelajaran berkualitas, serta teknologi pembelajaran.
  2. Mewujudkan kedaulatan Bahasa Indonesia melalui pembangunan kebahasaan dan kesastraan.
  3. Mengoptimalkan kerja sama dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung transformasi dan reformasi pengelolaan pendidikan.

3. Lima Tujuan Strategis dan Sasaran Nasional

Kemendikdasmen menetapkan lima tujuan strategis yang dijabarkan ke dalam sasaran dan indikator kinerja hingga tahun 2029:

1. Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan

  • Target 2029: Persentase anak kelas 1 SD yang pernah mengikuti PAUD mencapai 65,13% (dari 63,81% pada 2024).
  • Angka Partisipasi Sekolah (APS) usia 7–18 tahun ditargetkan mencapai 92,71%.
  • Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/sederajat ditargetkan mencapai 88,63%.
  • Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) difokuskan pada usia 16–18 tahun yang jumlahnya mencapai 2,48 juta.

2. Penguatan Mutu Layanan dan Hasil Belajar

  • Literasi membaca: 76,62% peserta didik mencapai kompetensi minimum (dari 68,32% pada 2024).
  • Numerasi: 75,35% peserta didik mencapai kompetensi minimum (dari 66,42% pada 2024).
  • Peningkatan kualitas lingkungan belajar PAUD, termasuk Iklim Keamanan, Kebinekaan, dan Inklusivitas.
  • Peningkatan akreditasi satuan pendidikan minimal B hingga 76,04% pada 2029.

3. Penguatan Kebahasaan dan Kesastraan

  • Indeks Pembangunan Kebahasaan meningkat dari 51,31 (2025) menjadi 55,01 (2029).
  • Penginternasionalan Bahasa Indonesia melalui program BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) dan diplomasi kebahasaan.
  • Revitalisasi 114 bahasa daerah yang terancam punah melalui program PAUD HI dan komunitas pelestari.

4. Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan Vokasi

  • Target keterserapan lulusan vokasi: 75,49% bekerja atau berwirausaha dalam 1 tahun (dari 40,11% pada 2024).
  • Penguatan kemitraan dengan dunia usaha dan industri melalui teaching factory dan magang.
  • Peningkatan kompetensi guru SMK melalui upskilling dan reskilling.

5. Penguatan Tata Kelola Kementerian

  • Indeks Reformasi Birokrasi Kemendikdasmen ditargetkan mencapai 90,30 (dari 89,13 pada 2024).
  • Pertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK selama 10+ tahun berturut-turut.
  • Penguatan sistem merit, akuntabilitas, dan pelayanan publik berbasis digital.

4. Program Prioritas Nasional 2025–2029

Renstra ini menjabarkan sejumlah program unggulan yang selaras dengan Prioritas Nasional RPJMN 2025–2029:

✅ Revitalisasi Sarana dan Prasarana Sekolah

Melalui Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), pemerintah akan merevitalisasi sekolah rusak dan membangun Unit Sekolah Baru (USB), terutama di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).

✅ Digitalisasi Pembelajaran

  • Penyaluran perangkat digital ke 334.773 satuan pendidikan.
  • Pengembangan platform digital terintegrasi untuk pembelajaran, asesmen, dan manajemen sekolah.
  • Pemanfaatan AI, koding, dan STEM sejak dini.

✅ Kurikulum Merdeka dan Pembelajaran Mendalam

Kurikulum Merdeka diterapkan di 83,94% satuan pendidikan pada 2024, dengan fokus pada:

  • Literasi dan numerasi,
  • Pendidikan karakter (Profil Pelajar Pancasila),
  • Pembelajaran berdiferensiasi dan berbasis proyek.

✅ Penguatan Pendidikan Vokasi

  • Perubahan mata pelajaran Proyek Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) menjadi Kreativitas, Inovasi, dan Kewirausahaan (KIK).
  • Penguatan sertifikasi kompetensi berbasis industri.
  • Peningkatan kualitas SMK Pusat Keunggulan.

✅ Pendidikan Anak Usia Dini Holistik-Integratif (PAUD HI)

PAUD HI mengintegrasikan pendidikan, kesehatan, gizi, dan pengasuhan. Hingga 2024, baru 10,30% satuan PAUD yang memenuhi seluruh indikator PAUD HI—target 2029: 100% kabupaten/kota menerapkan PAUD HI.

✅ Penguatan Karakter melalui Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

  1. Menjaga kebersihan,
  2. Menghargai perbedaan,
  3. Berempati,
  4. Disiplin,
  5. Cinta tanah air,
  6. Berkreasi dan berinovasi,
  7. Berbagi dan peduli.

5. Peran Teknologi dan Literasi Digital

Digitalisasi bukan sekadar infrastruktur, tapi ekosistem pembelajaran yang kolaboratif dan inklusif. Kemendikdasmen menargetkan:

  • 75% satuan pendidikan memanfaatkan TIK untuk pembelajaran pada 2029.
  • Peningkatan literasi digital sebagai bagian dari 21st-century skills.
  • Penggunaan data pendidikan terintegrasi untuk pengambilan keputusan berbasis bukti.

6. Kolaborasi Multipihak: Kunci Keberhasilan

Keberhasilan Renstra 2025–2029 tidak mungkin tercapai tanpa kolaborasi:

  • Pemerintah pusat dan daerah dalam redistribusi guru dan pembiayaan pendidikan,
  • Dunia usaha dan industri dalam pendidikan vokasi,
  • Masyarakat, orang tua, dan komunitas dalam PAUD, literasi, dan penanganan ATS,
  • Mitra internasional dalam diplomasi kebahasaan dan pertukaran inovasi pendidikan.

7. Penutup: Menuju Indonesia Emas 2045

Rencana Strategis Kemendikdasmen 2025–2029 adalah komitmen nyata pemerintah untuk membangun sumber daya manusia unggul yang beriman, berakhlak mulia, kritis, kreatif, kolaboratif, dan berwawasan global. Dengan pendekatan berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan, pendidikan Indonesia diharapkan menjadi pilar utama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Setiap anak, di mana pun berada, berhak mendapatkan pendidikan bermutu. Dan melalui Renstra ini, kita selangkah lebih dekat menuju mimpi besar itu.

Unduh dokumen lengkap: Permendikdasmen Nomor 19 Tahun 2025 (via JDIH Kemendikdasmen)

© 2025 Edukasi Nasional. Artikel ini disusun berdasarkan dokumen resmi Kemendikdasmen. Diperbarui pada 3 November 2025.

Kata kunci: renstra pendidikan 2025, kebijakan pendidikan Indonesia, kurikulum merdeka, digitalisasi sekolah, pendidikan inklusif, vokasi SMK, PAUD holistik, literasi numerasi, guru profesional.

Posting Komentar untuk "Membongkar Renstra Kemendikdasmen 2025–2029: Transformasi Pendidikan dari PAUD hingga SMK"