Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Soal-Jawab UTS/PTS 2 PKWU SMA/MA-SMK/MAK Kelas 10/X K13

Download Contoh Soal dan Kunci Jawaban Siap UTS/PTS Semester 2/II Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU)SMA/MA-SMK/MAK Kelas 10/X Kurikulum 2013

Download Contoh Soal dan Kunci Jawaban Siap UTS/PTS Semester 2/II Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU)SMA/MA-SMK/MAK Kelas 10/X Kurikulum 2013







Contoh Soal dan Kunci Jawaban Siap UTS/PTS Semester 2/II Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU) SMA/MA-SMK/MAK Kelas 10/X Kurikulum 2013 ini dipersiapkan sebagai bahan belajar bagi peserta didik kelas X baik SMA/MA atau SMK/MAK. Mapel ini merupakan mata pelajaran wajib yang harus diajarkan di jenjang kelas 10/X.

Sesuai dengan judulnya, pendekatan yang dipakai dalam pembuatan soal beserta kunci jawabannya adalah pendekatan kurikulum 2013 dengan acuan berupa Buku Siswa Mapel Prakrya dan Kewirausahaan (PKWU) Semester 2/II Edisi Revisi Tahun 2017. Dengan demikian, acuan dalam pembuatan soal ini sudah sangat up to date atau kekinian.

Mengingat pentingnya peranan ulangan/penilaian tengah semester 2/II dalam menentukan kenaikan kelas siswa yang bersangkutan ke jenjang kelas berikutnya, maka dengan mempersiapkan segala sesuatunya adalah tindakan yang bijaksana.

Berikut adalah tautan Download Contoh Soal dan Kunci Jawaban Siap UTS/PTS Semester 2/II Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU SMA/MA-SMK/MAK Kelas 10/X Kurikulum 2013:




Berikut adalah sebagian kutipan dari Soal-Jawab UTS/PTS 2 PKWU SMA/MA-SMK/MAK Kelas 10/X K13 tersebut:



1. Jelaskan tahapan-tahapan proses produksi kerajinan dengan inspirasi budaya lokal
Jawab:

Tahapan produksi secara umum terbagi atas pembahanan, pembentukan, perakitan, dan finishing. Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan atau material agar siap dibentuk. Tahapan proses pembahanan dilanjutkan dengan proses pembentukan. Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar material dan bentuk produk yang akan dibuat. Material kertas dibentuk dengan cara dilipat. Kayu, bambu
dan rotan lainnya dapat dibentuk dengan cara dipotong atau dipahat.

Pemotongan bahan dibuat sesuai dengan bentuk yang direncanakan. Pemotongan dan pemahatan juga biasanya digunakan untuk membuat sambungan bahan, seperti menyambungkan bilah-bilah papan atau dua batang bambu.Pembentukan besi dan rotan, selain dengan pemotongan, dapat menggunakan teknik pembengkokan. Pembentukan besi juga dapat menggunakan teknik las. Logam lempengan dapat dibentuk dengan cara pengetokan. Tahap terakhir adalah finishing. Finishing dilakukan sebagai tahap terakhir sebelum produk tersebut dimasukan ke dalam kemasan. Finishing dapat berupa penghalusan dan/atau pelapisan permukaan. Penghalusan yang dilakukan diantaranya penghalusan permukaan kayu dengan amplas atau menghilangkan lem yang tersisa pada permukaan produk. Finishing dapat juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan agar produk yang dibuat lebih awet dan lebih menarik.

2. Jelaskan tentang teknik cetak dalam!
Jawab:

Pada jenis teknik cetak dalam, zat pewarna ditempatkan pada permukaan terdalam dari bidang pencetak (acuan cetak). Bidang pencetak dapat berupa balok kayu, karet, logam atau bahan lainnya yang diberi gambar atau tulisan. Gambar atau tulisan tersebut diukirkan pada satu permukaan bidang. Warna dimasukkan pada rongga pahatan bahan yang sudah diukir lalu dicetakkan pada permukaan kertas, plastik tipis, aluminium foil dan material datar lainnya. Tinta yang tercetak pada kertas akan berupa gambar timbul sesuai dengan gambar pada rongga ukiran bidang cetakan. Gambar yang dihasilkan akan berupa gambar kebalikan
(reverse) dari gambar pada bidang acuan cetak. Contoh dari cetak tinggi adalah pencetakan gambar pada uang kertas. Teknik cetak yang termasuk dalam jenis teknik cetak dalam di antaranya rotogravure dan etsa.

3. Jelaskan tahapan dalam perancangan produk grafika!
Jawab:

1. Identifikasi Masalah
Perancangan produk bertujuan untuk menemukan solusi dari sebuah permasalahan, dalam hal ini produk grafika. Produk grafika bertujuan untuk memberikan informasi dan keindahan. Maka, permasalahan adalah masalah kebutuhan informasi dan keindahan. Proses perancangan diawali dengan mengidentifikasi permasalahan informasi yang dibutuhkan dan informasi yang akan diberikan. Contoh-contoh masalah dengan solusi produk grafika,

• Produk pangan khas daerah dihasilkan oleh industri kecil menengah.
Produk tersebut hanya dikemas oleh plastik bening dan tidak memiliki label. Pembeli tidak mengetahui produk apakah itu, apa rasanya, bagaimana cara mengonsumsinya, dan kapan batas tanggal pemakaiannya. Produk pangan khas daerah tersebut membutuhkan
produk grafika berupa kemasan atau label yang dapat memberikan informasi sekaligus daya tarik bagi konsumennya.

• Pada kegiatan olahraga, seragam tim sepakbola atau cabang olah- raga lain biasanya membutuhkan nomor punggung. Pertandingan olahraga juga membutuhkan papan nilai yang berisi angka-angka. Angka pada nomor punggung maupun angka pada papan nilai merupakan produk grafika.

• Kata-kata yang indah seperti puisi atau kata-kata bijak yang berisi motivasi biasanya dibuat pajang di dinding, sebagai kartu ucapan atau menjadi sebuah buku. Pajangan dinding, kartu ucapan maupun buku merupakan produk grafika.

• Kegiatan pertunjukan musik dan tari membutuhkan poster untuk mengumumkan tema, waktu dan tempat dari acara tersebut. Pertunjukan musik dan tari juga memerlukan tiket masuk. Poster dan tiket merupakan salah satu produk grafika.

2. Mencari Solusi dengan Curah Pendapat

Langkah selanjutnya adalah mencari ide sebagai solusi dari masalah tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah melalui curah pendapat (brainstorming) yang dilakukan dalam kelompok. Pada proses brainstorming ini, setiap anggota kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-ide yang beragam dan sebanyak-banyaknya. Beri kesempatan juga untuk munculnya ide-ide yang tidak masuk akal sekalipun. Tuangkan ide-ide tersebut ke dalam sketsa. Kunci sukses dari tahap brainstorming dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut salah, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya, dan jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul. Ide meliputi bentuk, gambar dan teks, warna, komposisi dan teknik apa yang akan digunakan.

3. Rasionalisasi
Rasionalisasi adalah proses mengevaluasi ide-ide yang muncul dengan beberapa pertimbangan teknis, di antaranya, material dan bahan saja yang akan digunakan? Teknik apa yang akan digunakan untuk produksi? Bagaimana proporsi dan ukuran yang sesuai untuk produk tersebut agar sesuai dengan kebutuhan? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang memastikan bahwa rancangan yang dibuat dapat berfungsi baik dan dapat diproduksi.

Perhatikan sketsa-sketsa yang telah dibuat. Pilih ide-ide yang dianggap baik dan potensial untuk produk grafika yang akan dibuat. Kembangkan ide-ide ini dengan rasional, dan tuangkan ke dalam sketsa-sketsa selanjutnya. Tentukan desain akhir dari produk grafika yang akan dibuat.

4. Jelaskan teknik budidaya tanaman hias!
Jawab:

1. Persiapan Lahan/Media Tanam

Budi daya tanaman hias dapat dilakukan di dalam pot (polybag) atau dalam hamparan lahan. Persiapan lahan/media tanam dilakukan untuk menyediakan media tumbuh yang sesuai untuk setiap tanaman agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Kondisi tanah yang gembur sangat dibutuhkan untuk budi daya tanaman.

Jika diperlukan, lahan tanam dapat diberi tambahan pupuk kandang. Kadang-kadang, budi daya tanaman hias dilakukan di tempat yang dinaungi dengan paranet atau plastik.


2. Pembibitan

Persiapan benih/bibit merupakan hal yang penting dalam budi daya tanaman hias. Perbanyakan bahan tanaman hias dapat dilakukan melalui perbanyakan seksual dengan menggunakan biji dan perbanyakan vegetatif dengan menggunakan organ vegetatif.

Perbanyakan seksual dilakukan melalui biji yang merupakan hasil pembuahan gamet betina oleh gamet jantan yang didahului oleh penyerbukan. Biji yang akan dijadikan benih sebaiknya dipanen dari induk yang sehat. Sebelum ditanam, biji disemai terlebih dahulu. Penyemaian dilakukan di lahan yang berbentuk bedengan. Lahan untuk persemaian juga harus diolah agar gembur sehingga memudahkan perkecambahan benih. Persemaian benih dilakukan di tempat yang agak terlindung dari panas matahari atau dapat diberikan naungan paranet.

Persemaian benih juga dilakukan di bak plastik, tray atau pot plastik. Media semai yang digunakan adalah tanah yang dicampur dengan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 atau dua bagian tanah dan satu bagian pupuk kandang. Media semai juga dapat diganti dengan media siap pakai yang dibeli di toko pertanian, seperti arang sekam atau cocopeat. Selama persemaian, media semai dijaga kelembabannya dengan melakukan penyiraman. Contoh tanaman hias yang diperbanyak dengan benih adalah Anthurium dan Adenium.

3. Penanaman

Penanaman dilakukan jika lahan tanam sudah gembur. Jika terlalu kering, lahan dapat disiram terlebih dahulu. Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari. Jika diperbanyak dengan benih, benih dapat ditanam langsung atau disemai terlebih dahulu sehingga tumbuh menjadi bibit siap tanam. Bibit ditanam dalam lubang tanam dengan ukuran yang sesuai untuk masing jenis tanaman hias.

4. Pemupukan

Pemupukan adalah penambahan unsur hara untuk mencukupi kebutuhan tanaman. Pupuk dapat diberikan ke media atau disemprot langsung ke tanaman. Jenis pupuk yang digunakan bisa berupa pupuk organik atau anorganik.

5. Pemeliharaan

Pemeliharaan meliputi : (i) penyulaman, yaitu menanam kembali tanaman yang mati, rusak atau pertumbuhan tidak normal, (ii) penyiraman, disesuaikan dengan kondisi tanaman. Penyiraman dapat dilakukan pada pagi atau sore hari. Jika cuaca panas, penyiraman dilakukan setiap hari, (iii) pembumbunan, dilakukan untuk memperbaiki aerasi tanah (udara dalam tanah bergantian dengan udara di atmosfer) serta menutup pangkal tanaman atau bagian tanaman yang berada di dalam tanah, dan (iv) penyiangan, membersihkan gulma yang mengganggu pertumbuhan tanaman.

6. Pengendalian OPT

Pengendalian organisme pengganggu dilakukan untuk mencegah mengendalikan organisme yang mengganggu pertumbuhan, produksi dan kualitas hasil tanaman. Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida atau secara manual dengan mencabut atau membuang tanaman yang terserang serta memungut hama pengganggu tanaman. Saat ini sudah banyak tersedia pestisida alami.

7. Panen dan Pascapanen

Panen dan pascapanen harus dilakukan dengan hati-hati agar kehilangan hasildanpenurunankualitashasilpanendapatdihindari. Panendilakukan pada pagi atau sore hari. Pascapanen tanaman hias disesuaikan dengan produk budidayanya.
a. Tanaman hias daun
b. Bunga potong
c. Tanaman dalam pot

5. Sebutkan tiga macam metode atau pendekatan dalam dalam penentuan harga produk:

Jawab:

1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (Supply Demand Approach)
Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.

2. Pendekatan Biaya (Cost Oriented Approach)
Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup pricing dan break even analysis.

3. Pendekatan Pasar (market approach) Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang memengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lainlain.



Demikian tulisan tentang

Download Contoh Soal dan Kunci Jawaban Siap UTS/PTS Semester 2/II Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU SMA/MA-SMK/MAK Kelas 10/X Kurikulum 2013

Semoga bermanfaat dan salam sukses selalu!

Posting Komentar untuk "Soal-Jawab UTS/PTS 2 PKWU SMA/MA-SMK/MAK Kelas 10/X K13"