Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning): Pembahasan Lengkap

Model Pembelajaran Kooperatif yang dibahas dalam tulisan ini meliputi pengertian, prinsip, ciri-ciri, tujuan, manfaat, dan macam-macam model pembelajarannya.

Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Falsafah yang mendasari model pembelajaran gotong royong dalam pendidikan adalah falsafah homo homini socius. Berlawanan dengan teori Darwin, falsafah ini menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Kerjasama merupakan kebutuhan yang sangat penting artinya untuk kelangsungan hidup.

(Lie, 2004:28) Sunal dan Hans (dalam Isjoni, 2012:15) mengemukakan pembelajaran kooperatif merupakan suatu cara pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada peserta didik agar bekerjasama selama proses pembelajaran. Lebih lanjut, menurut Slavin (dalam Isjoni, 2012:15), pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana
siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen. Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru.

Secara umum, pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan serta menyediakan bahanbahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. ( Suprijono, 2012: 54)

Jadi berdasarkan pendapat-pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwapembelajaran kooperatif atau cooperative learning adalah model pembelajaran yang diterapkan oleh guru yangmana siswa bekerjasama dalam bentuk kelompok-kelompok untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang diberikan oleh guru, selama proses pembelajaran berlangsung.

Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif

Menurut Roger dan David Johnson (dalam Suprijono, 2012: 58) tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur pembelajaran kooperatif harus diterapkan. Lima unsur tersebut adalah sebagai berikut:

a. Positive interdependence (saling ketergantungan positif), unsurketergantungan positif menunjukan bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada dua unsur pertanggung jawaban kelompok. Pertama, mempelajari bahan yang ditugaskan kepada kelompok. Kedua, menjamin semua anggota kelompok secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan tersebut.

b. Personal responsibility (tanggung jawab perseorangan), pertanggung jawaban akan muncul jika dilakukan pengukuran terhadap keberhasilan kelompok. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang kuat. Tanggung jawab perseorangan adalah kunci untuk menjalin semua anggota yang diperkuat dengan belajar bersama.

c. Face to face promotive interaction (interaksi promotif), unsur ketiga pembelajaran kooperatif adalah interaksi promotif. Unsur ini penting karena dapat menghasilkan saling ketergantungan positif.


d. Interpersonal skill (komunikasi antaranggota), unsur keempat pembelajaran kooperatif adalah keterampilan sosial. Untuk mengkoordinasi kegiatan peserta didik dalam pencapaian tujuan peserta didik harus: saling mengenal dan mempercayai, mampu berkomunikasi secara akurat dan tidak ambisius, saling menerima dan saling mendukung, dan mampu menyelesaikan konflik
secara konstruktif.

e. Group processing (pemrosesan kelompok), pemrosesan mengandung arti menilai. Melalui pemrosesan kelompok dapat diidentifikasi dari urutan atau tahapan kegiatan kelompok dan kegiatan dari anggota kelompok. Tujuan dari pemrosesan kelompok adalah meningkatkan efektivitas anggota dalam memberikan konstribusi terhadap kegiatan kolaboratif untuk mencapai tujuan kelompok.

Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran yang menggunakan model kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Setiap anggota memiliki peran.
b. Terjadi interaksi langsung diantara siswa.
c. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas cara belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya.
d. Guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok.
e. Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan. (Hamdani, 2011:31)

Pembelajaran kooperatif ini mempunyai ciri-ciri yang berbeda dengan pembelajaran yang lain yaitu menekankan adanya kerjasama antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Dimana antara siswa yang satu dengan siswa yang lain berbeda dalam hal kemampuannya sehingga akan muncul ketergantungan diantara mereka untuk mencapai keberhasilan dan penghargaan yang akan diperoleh merupakan penghargaan bersama serta mereka akan saling berbagi penghargaan tersebut.

Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Menurut Slavin, tujuan pembelajaran kooperatif berbeda dengan kelompok tradisional yang menerapkan sistem kompetensi, yaitu keberhasilan individu diorientasikan pada kegagalan orang lain. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi, yaitu keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompok (Hamdani, 2011:32). Ada tiga tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai dengan dikembangkannya model pembelajaran kooperatif menurut Ibrahim (dalam Hamdani, 2011:33), yaitu sebagai berikut:

1) Meningkatkan Hasil Belajar Akademik

Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik. Pembelajaran kooperatif dapat membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit serta memberikan keuntungan bagi siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang saling bekerja sama dalam menuntaskan materi.

2) Penerimaan terhadap Perbedaan Individu

Tujuan pembelajaran kooperatif ini adalah penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda menurut ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, maupun ketidakmampuan. Pembelajaran kooperatif memberi peluang untuk saling bekerja sama dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik, dan melalui penggunaan struktur penghargaan kooperatif, siswa belajar untuk menghargai satu sama lain. Sehingga dengan belajar kooperatif, tidak akan ada gap atau jarak diantara siswa di dalam kelas.

3) Pengembangan Keterampilan Sosial

Tujuan penting ketiga dari pembelajaran kooperatif adalah untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi. Dengan saling bekerja sama, kemahiran siswa dalam bergaul dibina dan kesadaran kemasyarakat dipupuk.



Manfaat Pembelajaran Kooperatif

Manfaat pembelajaran kooperatif menurut Suprijino (2012:67) adalah :

a. Memberikan kesempatan terjadinya belajar berdemokrasi

b. Meningkatkan penghargaan peserta didik pada pembelajarn akademik dan mengubah norma–norma yang terkait dengan prestasi.

c. Mempersiapkan peserta didik belajar mengenai kolaborasi dan berbagai keterampilan sosial melalui peran aktif peserta didik dalam kelompokkelompok kecil.

d. Memberi peluang terjadinya proses partisipasi aktif peserta didik dalam belajar dan terjadinya dialog interaktif

e. Menciptakan iklim sosio emosional yang efektif

f. Memfasilitasi terjadinya learning to live together

g. Menumbuhkan produktivitas dalam kelompok.

h. Mengubah peranan guru dari center stage performance menjadi koreograferkegiatan kelompok.

i. Menumbuhkan kesadaran peserta didik arti penting aspek sosial dalamindividunya. Pembelajaran kooperatif dapat menummbuhkan kesadaran alturisme dalam peserta didik. Kehidupan sosial adalah sisi penting dari kehidupan individual.

Macam-macam Model Dalam Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Walaupun prinsip dasar dari pembelajaran kooperatif tidak berubah, terdapat beberapa variasi dari model tersebut, antara lain STAD, Jigsaw, Investigasi Kelompok, Team Games Tournament (TGT), Think Pair Share (TPS), dan Number Head Together (NHT) (Trianto, 2010:67).

Demikian tulisan tentang model pembelajaran kooperatif. Semoga bermanfaat dan salam sukses selalu!

Sumber:

DIKA PRESTAMA, 2013. PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN
PADA SISWA KELAS IV D SD HJ ISRIATI BAITURRAHMAN 1 SEMARANG. Online Digital Library Unnes.

Posting Komentar untuk "Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning): Pembahasan Lengkap"