Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Armina Menjadi Fokus Utama PPIH Arab Saudi 2018

Prosesi Wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Melontar jumrah di Mina (Armina) Menjadi Perhatian Utama Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Tahun 2018

Prosesi Wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Melontar jumrah di Mina (Armina) Menjadi Perhatian Utama Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Tahun 2018






Rangkaian puncak kegiatan haji yakni berwukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, dan melontar jumrah di Mina (Armina) akan menjadi perhatian dan fokus utama para Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tahun 2018 ini.

Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama Prof Dr Nizar Ali, Kamis (02/08) malam waktu Saudi, menjelaskan strateginya dalam menghadapi Armina pada tahun ini.

“Pada tahun lalu, petugas mengalami kendala menyisir jemaah yang kelelahan pada jumrah aqabah setelah mabit di Muzdalifah,” papar Nizar. Banyak jemaah haji yang terduduk lemah di bawah paparan sinar matahari secara langsung, imbuhnya.

Di sisi lain, tim kesehatan hanya terfokus di tenda Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) menangani jemaah sakit. Karena itu tahun ini sudah dibentuk tim khusus sebagai penyisir jamaah. Anggota tim ini berasal dari personel perlindungan jemaah (linjam) dan kesehatan. “Tim pertolongan pertama pada jamaah haji (P3JH) juga akan dilibatkan secara langsung di lapangan,” tegasNizar.

“Saat ini mereka banyak bertugas di Masjidil Haram dan Nabawi untuk memberikan bantuan kepada jamaah yang kelelahan dan mengalami gangguan kesehatan,” lanjut Nizar didampingi Kabiro Humas Data dan Informasi, Mastuki. Pada puncak haji, kata Nizar, mereka akan dikerahkan untuk menyisir jamaah selama prosesi Armina.

Dijelaskan secara rinci oleh Nizar, sebaran petugas tidak akan sama dengan tahun sebelumnya. “Tak lagi hanya berkosntrasi pada satu titik, tapi disebar,” jelasnya. Petugas dari Daerah Kerja Bandara, Makkah, dan Madinah, sama-sama dilibatkan. “Mereka disebar ke sejumlah pos untuk lebih menjangkau jemaah kelelahan,” tambahnya lagi.

“Sekarang menjadi kesatuan. Armina tidak lagi dibebani kepada satu daerah kerja. Semuanya harus turun nanti,” tegas pria kelahiran Jepara 21 Maret 1964 ini.

Di samping itu, katering selama Armina juga tidak boleh berhenti. Ke depan dapur akan disiapkan di Arafah dan Mina. Petugas akan mengawasi produksi dan distribusi makanan untuk para jamaah haji. “Hal ini merupakan komitmen pelayanan haji tahun ini untuk memberikan makan kepada jemaah sebanyak 40 kali,” pungkas Nizar.

Sekian tulisan yang berjudul:

Armina Menjadi Fokus Utama PPIH Arab Saudi 2018

Semoga sebaran informasi ini bermanfaat dan salam sukses selalu!

Posting Komentar untuk "Armina Menjadi Fokus Utama PPIH Arab Saudi 2018"